PerbedaanRangkaian Seri dan Paralel. Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel - Listrik menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang tidak lagi bisa dipisahkan. Keberadaan listrik memegang peranan penting untuk mendukung semua kegiatan manusia. Namun masih jarang yang tau mengenai perbedaan rangkaian seri dan paralel yang ada pada sistem kelistrikan. Padarangkaian paralel berlaku ketentuan sebagai berikut. 1. Besarnya kuat arus pada masing - masing resistor berbeda - beda bergantung pada besarnya nilai hambatan resistor. I1 ≠ I2 ≠ I3 ≠ I tetapi I = I1 + I2 + I3. 2. Besarnya beda potensial atau tegangan pada masing - masing resistor akan sama. V R1 = V R2 = V R3 = V Rp.
Frekuensirendah (f˂˂) Gain = ωRC , atau G = -20 log ωRC, 3). Slopenya (untuk f˂˂) adalah -6 dB/oktaf atau -20 dB/decade ( Wijaya, 2012). Untuk filter lolos tinggi pada frekuensi rendah tegangan keluaran diperkecil, sedangkan pada frekuensi tinggi tegangan keluaran sama besar dengan tegangan masukan.
Padarangkaian paralel, lampu-lampu disusun sejajar. Lampu yang dirangkai secara paralel lebih terang dibanding lampu yang dirangkai seri. Hal tersebut karena hambatan listrik menjadi lebih kecil. Rangkaian paralel disebut juga rangkaian bercabang. Jika satu lampu mati, lampu yang lain tetap menyala. Rangkaianclipper paralel dengan forward bias memiliki input sinyal sinusoidal dengan tegangan peak +16 Volt dan -16 Volt yang dapat dilihat pada Gambar 8a.Saat melewati rangkaian clipper paralel forward bias sebesar 4 Volt maka sinyal input dengan tegangan dibawah 4 Volt terpotong, sehingga sinyal output berbentuk seperti ditunjukan pada Gambar 8b. Saat sinyal input diatas 4 Volt tidak 8Ukur arus listrik pada masing-masing resistor yang disusun paralel 9 Ukur hambatan pada keempat resistor yang tidak diketahui nilainya dengan menggunakan multimeter analog, susun keempat resistor secara seri diparalelkan dan hubungan ke catudaya dengan memberikan jumper pada masing-masing ujung rangkaian 10 Ukur tegangan pada masing-masing Walaupunpernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun istilah "hukum" tetap digunakan dengan alasan sejarah. Berdasarkan hukum ohm, 1 Ohm didefinisikan sebagai hambatan yang digunakan dalam dalam suatu rangkaian yang dilewati kuat arus sebesar 1 Ampere dengan beda potensial 1 Volt. kFyL.
  • txzce13t05.pages.dev/52
  • txzce13t05.pages.dev/197
  • txzce13t05.pages.dev/282
  • txzce13t05.pages.dev/337
  • txzce13t05.pages.dev/225
  • txzce13t05.pages.dev/51
  • txzce13t05.pages.dev/251
  • txzce13t05.pages.dev/143
  • txzce13t05.pages.dev/268
  • perbedaan rangkaian seri dan paralel pada speaker